Kesel...Kesel....Kesel
Apa karena tidak pernah berbuat apa atau karena saya seorang pendatang di desa orang selalu di perlakukan demikian atau memang karena orang yang demikian. Seharusnya kalau orang waras pikiran atau kalau punya hati nurani tidak memperlakukan saya demikian karena sesuatu yang sudah miliki boleh di nikmati atau boleh di manfaatkan olehnya kecuali istri saya yang tidak boleh di manfaatkan karena hukum tidak memperbolehkan.
Masih kurang apa saya buat dia, saya punya Sepeda siapapun boleh menggunakan atau memakainya karena bagi saya sepeda memang untuk di gunakan saudara saya, tetangga saya asal kalau terjadi apa-apa harus tanggung jawab. jangan cuma bisa menggunakan fasilitas yang ada tapi resikonya juga mesti di tanggung. jangan ambil mudahnya saja tapi sulitnya juga hadapi.
Setiap hari keluar kesana kemari dengan menggunakan sepeda saya tidak mengisi bensin pun tidak masalah karena bensin menurut saya murah jadi mungkin bisa saya beli sendiri akan tetapi kalau seperti yang kemarin terjadi ke sepeda saya karena harus uang banyak buat saya. saya merasa tidak terima dan saya merasa tidak ingin memberikan dia memeinjam sepeda saya karena dalam dadanya atau dalam dirinya tidak ada rasa tanggung jawabnya.
bayangkan saja kalau kontaknya patah. dia hanya diam dan tidsak memberi tau saya malah dia pura-pura tidak tahu padahal sudah jelas di mata dan pikiran saya dia yang membuatnya patah. kalau dia tidak bisa membelikannya kan paling tidak meringankan beban saya. sehingga saya tidak terlalu berat menanggungnya.
Baru saja sudah saya belikan kontaknya semua hingga habiskan Uang Rp. 110.000 eh Dia jadi terdepan yang menggunakan dasar tidak tau Maluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.........! Prack.
0 comments:
Post a Comment